//
Goresan Tangan

CINTA

“Ketahuilah bahwa cinta itu abstrak…tidak ada batas ruang dan waktu, biarkan cinta itu mengalir seperti air,tumbuh seperti pepohonan, bersinar seperti matahari, menerangi malam seperti rembulan, menghiasi malam seperti bintang, jika tidak mampu mengelolanya maka janganlah pernah membaginya, saat kita membaginya maka cinta akan terbentang menjadi dua sisi, dan dua sisi tersebut kiasnya sama tetapi isinya berbeda, perbedaan itulah yang akan merusak kesucian cinta itu sendiri,saat kesucian cinta itu rusak maka kita tidak akan mengenal cinta itu, karena dia akan hilang dihembus udara yang hanya bisa kita rasakan tetapi tidak bisa memilikinya”

“Cinta sejati bukan terlihat dari ucapan atau perbuatan tetapi terlahir dari lubuk hati, karena jika cinta itu lahir dari ucapan maka dia akan menjadi retorika dan basi, jika cinta lahir dari perbuatan/tindakan maka dia akan membabibuta dan binasa, tetapi jika cinta itu lahir dari hati maka dia akan memberikan kelembutan, kedamaian dan kebahagiaan. Itulah yg diharapkan dari seorang wanita. Dan wanita yang lahir dari cinta selalu menghidupkan suasana hatinya agar cinta itu hidup, dan mendapatkan kehidupan dari cintanya sendiri”

“Saat seorang lelaki mengenal cinta maka dia belajar dari ibunya, saat ibunya tiada maka ia belajar dari kehidupannya, saat ia akan mencintai seorang wanita maka lihatlah alam semesta ini. Saat ia mencintainya maka saat itu pulalah ia memberi. Memberi bukanlah materi melainkan ketetapan hati. Saat sudah satu kata dengan wanita yang dicintainya maka hatinya harus padu. Saat hatinya padu maka ia menjadi matahari saat siang, rembulan saat malam, air dikala dahaga, pepohonan dikala terik, kemudahan dikala sulit, keceriaan dikala sedih. Karena seorang wanita disaat melepaskan cintanya ia bagaikan kapas dari pohonnya dan bagaikan buih dilautan, ia akan terombang ambing, tak tentu arah, hilang dan timbul tenggelam karena seorang lelaki yang sudah menerima cintanya yang tulus dan memberikannya kepada wanita lain”

KEPEMIMPINAN

“Saat orang lain merasakan manfaat dari sebuah kepemimpinannya maka saat itulah ia merendah hati dan bersahaja..rendah hati dan sahajanya membuat orang lain segan bukan karena kekuasaan dan kekuatannya melainkan kewibawaannya yang terpancar dari sifatnya yang kharismatik “hidup adalah pesan bagi mereka yang terlahir maka majulah dengan teratur dan mudurlah dengan terbatas dan berjalanlah dengan hati dan senyum karena disaat kesombongan hinggap bagai pinus tinggi menjulang maka bersiaplah untuk patah diterpa badai dan disaat kekuasaan mengkerdilkan orang lain bagai rumput ilalang maka bersiaplah untuk di injak-injak org lain”

“Disaat engkau pemimpin maka melangkah dengan melihat kebawah karena langkahmu adalah kehidupanmu, disaat engkau mengambil sebuah keputusan maka jadikanlah dirimu sebagai penderita keputusanmu, disaat engkau berdiam maka dengarkanlah suara hati penghuni alam karena disaat engkau sedang berbicara maka mata mu akan tertutup oleh kabut istana, telinga mu hanya mendengar percikan koin emas, tubuhmu terbelenggu oleh gemerlapnya kereta kencana dan hatimu terbungkus oleh sutera singgasana, sesungguhnya kehidupanmu adalah jawaban dari kematianmu dan hukum langit bukanlah milikmu”

Karakteristik pribadi dewasa susila adalah :

  • memahami, mengerti dan mencintai dirinya (makhluk individu)
  • memahami, mengerti dan mencintai orang lain (makhluk sosial)
  • menyadari, memiliki norma kesusilaan dan nilai-nilai kemanusiaan (makhluk bermoral)
  • bertindak, berbuat sesuai dengan norma kesusilaan, nilai-nilai hidup atas tanggung jawabnya sendiri demi kebahagiaan dirinya dan kebahagiaan masyarakat, dan orang lain (makhluk bermartabat)

“Mengukur adalah untuk mengerti (memahami). Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan Memperoleh pengetahuan adalah untuk memperoleh kekuasaan (power). Karena sejak awal waktu kehidupan, hal-hal yang membedakan manusia dengan binatang adalah : (1) Kemampuan mengamati (observasi); (2) Mengukur (measure); (3) Menganalisis (analyze); (4) Menggunakan informasi untuk membawa ke arah perubahan yang lebih baik”

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar